April 21, 2014

makalah Konsep Teknologi : Produksi Tissue

MAKALAH KONSEP TEKNOLOGI
PRODUKSI TISSUE



Kukuh Susilowati (34413881)

Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
(Jl. Danau Kelapa Dua Karawaci, Tangerang, Telp. 087788119999)
2013




KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur saya panjatkan kejadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang produksi tissue secara sains, engineering, dan teknologinya.
            Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hal itu dapat saya atasi. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
            Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam bentuk penyusunan maupun materinya. Untuk itu saya mengharapkan kritik konstruktif dari pembaca demi penyempurnaan makalah saya selanjutnya.











Tangerang, 9 Desember 2013



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Saat ini setiap orang pasti tahu dan mungkin selalu menggunakan tissue sebelum atau setelah melakukan sesuatu, misalnya saat makan, berkeringat, menyentuh hal yang kotor, atau bahkan ketika selesai BAB/BAK. Gaya hidup manusia yang ingin serba instan menyebabkan tissue menjadi hal yang sangat familiar belakngan ini. Berbeda pada saat tahun 70-an, dimana kain elap atau saputangan masih menjadi hal yang wajib dibawa saat berpergian. Walaupun demikian tissue begitu instan dan mempermudah kehidupan manusia, ternyata tissue juga membawa dampak negative terhadap bumi kita tercinta ini.

2.      Rumusan Masalah
1.      Apa bahan dasar dari tissue?
2.      Teknologi apa saja yang digunakan dalam memproduski tissue?
3.      Bagaimana proses rekayasa dari pembuatan tissue?
4.      Apa saja dampak dari produksi tissue?

3.      Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui produksi tissue dari segi sains, engineering, dan teknologinya. Sehingga para pembaca dapat mengerti dan memahami penggunaan serta efek dari tissue tersebut agar di kemudian hari pembaca tidak salah lagi dalam menggunakan tissue dalam kehidupan sehari-hari.

4.      Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah dengan mencari sumber atau referensi di media massa elektronik, seperti internet.



BAB II
ISI
2.1 Pengenalan Produk Tissue
            Tissue merupakan benda yang tidak asing lagi di kehidupan sehari-hari. Hampir setiap hari, manusia menggunakan tissue bahkan sampai berebut. Tissue sendiri sekarang memiliki banyak varian mulai dari tissue basah, tissue gulung, tissue makan, dan sebagainya. Apalagi saat cuaca panas atau saat tangan kotor, tissue akan diburu. Untuk mengelap keringat di wajah saja tidak cukup hanya 1 lembar tissue. Kadang ada yang membutuhkan hingga tiga sampai lima lembar sekaligus. Kemudian di tempat-tempat yang sering terjadi penggunaan tissue dalam jangka besar, misalnya di restaurant, toilet, rumah makan pinggir jalan, dan tempat-tempat umum lainnya. Sekitar 27.000 ribu pohon di bumi ini saja sudah ditebang setiap harinya hanya untuk memproduksi kertas. Belum lagi untuk memproduksi tissue karena tissue juga berbahan baku pohon. Mayoritas tissue terbuat dari serat kayu yang berdaun jarum atau pinus yang memiliki serat kayu panjang.
Menurut Koesnadi dari Sekjend Sarekat Hijau Indonesia (SHI) tentang hitungan sederhana bagaimana penyusutan Hutan Alam Indonesia akibat dari penggunaan tissue oleh masyarakat. “Jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta orang dan setiap satu harinya 1 orang menggunakan ½ gulung kertas tissue. Artinya penggunaan kertas tisu bisa mencapai 100 juta gulung tissue per hari, berarti per bulannya pemakaian tissue di Indonesia mencapai 3 milyar gulung. Bila berat kertas tissue itu 1 gulung mencapai ¼ kg, maka 3 milyar dihasilkan angka kira-kira 750.000.000 kg setara dengan 750.000 ton. Bila untuk menghasilkan 1 ton pulp diperlukan 5 m3 kayu bulat, dengan asumsi kayu bulat 120 m3 per hektar (diameter 10 up) maka sudah bisa ditebak penggunaan hutan untuk urus kebersihan mencapai ratusan ribu hektar setiap bulannya.”
Hal itu menunjukkan bahwa jutaan ton kayu tropis siap ditebang untuk menghasilkan tissue. Perlu diketahui bahwa untuk dapat ditebang dan diolah kembali, sebatang pohon kayu tropis membutuhkan waktu sekitar 6-8 tahun lamanya.   Padahal tissue itu sendiri setelah terpakai, tidak bias di daur ulang lagi. Selain itu, tissue juga tidak terjamin higienis atau tidak kemudian mengandung bahan pengawet yang berefek terhadap kulit atau tidak.



2.2 Proses Pembuatan Tissue
            Pembuatan tissue dirancang untuk menghapus air yang di ekstrak dari jaringan dan menggantinya dengan media pendukung yang memberikan kekakuan yang cukup untuk memungkinkan membagi jaringan tanpa kerusakan atau distorsi. Berikut adalah tahapan dari pembuatan tissue :
1.      Dehidrasi
Merupakan penghapusan air dan pembebasan dari jaringan. Dehidrasi memiliki beberapa agen, antara lain etanol, etanol aseton, methanol, isopropyl, glikol, dan alcohol terdenaturasi.

2.      Pembersihan
Yaitu penghapusan larutan saat dehidrasi, membuat komponen jaringan yang menerima media yang dapat menyerap. Criteria dalam memilih agen pembersih yang cocok adalah :
a.      Cepat dalam menghapus agen dehidrasi
b.      Mudah dihapus dengan lelehan paraflin
c.       Kecilnya kerusakan jaringan
d.      Mudah terbakar
e.      Kemampuannya
f.        Biaya

3.      Penyerapan
Merupakan penyerapan larutan pada jaringan misalnya paraffin wax (campuran dari rantai panjang hidrokarbon yang di produksi di pecahan minyak mentah) dengan media lainnya.

4.      Penempelan
Yaitu berorientasi pada sampel jaringan dalam media yang mendukung dan memungkinkan untuk digunakan. Setelah jaringan telah diproses itu siap untuk berorientasi menjadi blok parafin dan kemudian dipotong. Orientasi selama penempelan sangat penting untuk representasi morfologi yang tepat.

            Kemudian dalam pembuatan tissue membutuhkan teknik chipping (memotong-motong menjadi irisan tipis), grounding (meratakan permukaan), pressing (memadatkan), drying (mengeringkan) and chlorine bleaching wood (pemutihan kayu dengan klorin). Proses pemutihan menggunakan klorin dan merkuri itulah yang berbahaya bagi manusia serta lingkungan sekitar.
            Terdapat beberapa factor yang memengaruhi proses pembuatan tissue, antara lain :
a.      Agitasi : tingkat pertukaran cairan tergantung pada permukaan terbuka dari jaringan yang berada dalam kontak dengan reagen pengolahan.
b.      Panas : panas meningkatkan tingkat penetrasi dan pertukaran cairan.
c.       Kelekatan : viskositas adalah milik resistensi terhadap aliran fluida.
d.      Kekosongan : menggunakan tekanan rendah untuk meningkatkan laju penyerapan dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap langkah dalam pengolahan sampel jaringan.
Jenis-jenis dari tissue dan kegunaannya, yaitu :
a)     
Facial tissue untuk bersentuhan langsung dengan bagian tubuh yang halus (wajah), membersihkan mulut, atau bagian tubuh lainnya dari kotoran dan keringat.
b)     
Toilet tissue untuk kertas pembersih pengganti air setelah membuang air besar ataupun air kecil.
c)     
Napkin tissue untuk membersihkan mulut dan tangan setelah selesai makan.

d)     
Towel tissue untuk mengeringkan tangan sesudah mencuci tangan, membersihkan dapur dari tumpahan noda, dan pengganti koran untuk meletakkan gorengan afar dapat menyerap minyak.

e)      Multi purpose tissue untuk membersihkan kotoran di bagian manapun.


2.3 Dampak dari Produksi Tissue
            a. Dampak Positif
                        1. Mudah dibawa kemana-mana
                        2. Mudah digunakan
3. Banyak jenisnya, misal ada tissue basah, tissue gulung, tissue makan, dan lain-lain
4. Aroma parfume dari tissue bervariasi

            b. Dampak Negatif
1. Boros karena buang-buang uang untuk membeli 1 pack tissue bias seharga Rp 3000,- dengan isi 6 lembar
2. Merusak ekosistem karena pohon pinus yang digunakan untuk bahan baku tissue harus berumur 6-8 tahun untuk 1 pohon.
                        3. Menambah sampah karena tissue sekali pakai dan tidak bias di daur ulang
                        4. Bahaya untuk kesehatan kulit karena mengandung zat kimia
5. Bahaya untuk kesehatan tubuh jika tissue itu digunakan untuk membungkus makanan karena mengandung zat kimia dan dapat bermigrasi ke makanan.
6. Hilanganya budaya membawa atau menggunakan saputangan.
           







BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
            Jadi, produksi tissue itu berbahan baku serat kayu yang diproses sedemikian rupa dengan bahan kimia menjadi suatu produk yang efesien di kehidupan manusia namun kenyatannya berbalik menjadi merusak ekosistem karena tidak bias di daur ulang dan memakan waktu yang lama untuk menumbuhkan 1 pohon hingga siap untuk menjadi bahan baku tissue serta memiliki dampak negative bagi kesehatan pengguna. Dan hingga saat ini tissue masih menjadi perbincangan yang serius di dunia kesehatan dan teknologi demi kesejahteraan hidup bersama.
















DAFTAR PUSTAKA
Bancroft D. John, Marilyn Gamble, Theory and Practice of Histological Techniques, (China: Elsevier, 2007), h.45
www. Inagurasi.com
www. Dako.com

www. Green.kompasiana.com

3 comments:

  1. Saya mau berkomentar dampak negatif pada poin nomor 2
    "Merusak ekosistem karena pohon pinus yang digunakan untuk bahan baku tissue harus berumur 6-8 tahun untuk 1 pohon."
    Bahan baku tissue tidak hanya pohon pinus. Produk kertas dan turunannya termasuk tissu menggunakan serat panjang dan serat pendek. Pinus termasuk serat panjang dan penggunaannya pun dibatasi karena pinus tidak diperoleh di Indonesia melainkan impor (mahal). Karena pohon pinus di Indonesia tumbuhnya lama karena iklim tdk sesuai. Maka lebih banyak digunakan serat pendek. Namun ini juga tidak serta merta diambil dari hutan alami. Melainkan dari HTI (Hutan Tanaman Industri). Hutan ini memang sengaja dilakukan penanaman pohon yang akan digunakan sebagai bahan baku oleh industri tsb.

    Untuk poin 4
    "Bahaya untuk kesehatan kulit karena mengandung zat kimia"
    Tissue sangat minim zat kimia. Tissue yang aman tdk mengandung OBA (zat pencerah)dan menggunakan 100% virgin pulp.
    Jadi tdk perlu takut. Bahkan tissue sudah ada sertifikasi halal. Pilih produk tissue yg terjamin dan berkualitas. Kembali ke konsumennya, ada harga ada kualitas. Cth: kalo utk makan yaa jangan pakai tissue toilet :D
    Sudah jelas gampang sobek, tdk ada wet strength nya. Bisa2 nanti tissu nya ikut kemakan.

    ReplyDelete

  2. LegendaQQ.Net

    Pilihan Terbaik Untuk Permainan Kartu Sang LEGENDARIS !!!
    Min Depo 20Rb !!!
    Kartu Para Sang LEGENDA !!!
    WinRate Tertinggi !!!


    Kami Hadirkan 7 Permainan 100% FairPlay :

    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online

    Fasilitas BANK yang di sediakan :

    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon

    Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di Legenda QQ

    Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami !!!
    Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya !!!

    Contact Us :
    + live chat : legendapelangi.com
    + Skype : Legenda QQ
    + BBM : 2AE190C9

    ReplyDelete