1. Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa)
a . Mengenakan
pakaian terbuka di lingkungan pondok pesantren
Lingkungan
pondok pesantren merupakan lingkungan khusus, dimana setiap orang yang memasuki
kawasan tersebut paling tidak menyadari untuk mengenakan pakaian yang tertutup.
Sebab lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang terdiri dari mayoritas
beragama muslim. Tanpa membedakan agama yang dianut, tetap saja orang tersebut
jika berkunjung ke pondok pesantren seharusnya mengenakan pakaian tertutup
sebagai tanda orang tersebut ber-ETIKA dan menghormati pemeluk agama islam.
b . Membuka
tas orang tanpa izin
Tas
merupakan tempat bagi orang-orang untuk menyimpan barang-barang berharganya
seperti dompet, ponsel, file, dan masih banyak lagi. Bagi sebagian orang barang
tersebut sangat pribadi dan tidak sembarang orang dapat melihatnya meskipun itu
orang terdekat. Terkadang membuka tas orang tanpa izin dapat di sengaja maupun
tidak seperti ada urusan mendesak yang kondisinya terpaksa tas tersebut harus
dibuka. Meski demikian tetap saja sebagai orang yang ber-ETIKA dan menghargai atas
kerahasiaan orang tersebut, harus izin terlebih dahulu dengan cara apapun.
c . Memaki
orang lain di depan umum
Menyelesaikan
permasalahan dengan memaki seseorang maupun kelompok tidak boleh dilakukan di
depan umum karena dapat melukai harga diri orang tersebut. Jika memang ingin
menyelesaikan permasalahan sebaiknya dilakukan di dalam ruangan atau di
lingkungan pribadi yang tidak semua orang dapat melihatnya. Dengan demikian hal
tersebut diaggap hal ber-ETIKA dalam bersosial.
d . Berciuman
di depan umum
Pasangan
yang sudah sah maupun tidak secara hukum atau agama sebaiknya tidak berciuman
apalagi melakukan hal senonok di depan umum. Sebab negara Indonesia kebanyakan
mayoritas orang muslim yang menganggap hal tersebut adalah “tabu” untuk
dilakukan tidak seperti di luar negeri sana yang mayoritas kebanyakan orang
non-muslim. Sehingga hal tersebut dianggap tidak ber-ETIKA karena tidak menghargai
kebijakan orang muslim di Indonesia.
e . Bersikap
acuh terhadap orang yang sedang melakukan presentasi
Ketika
ada seseorang maupun kelompok yang melakukan presentasi pasti ada beberapa
orang yang memerhatikan presentasi tersebut disebut sebagai penonton atau
hadirin. Namun sebagai penonton terkadang suka sibuk sendiri dengan kata lain
tidak memerhatikan apa yang di presentasikan atau bersikap acuh. Sikap tidak
menghargai usaha orang tersebut dianggap tidak ber-ETIKA dalam bersosialisasi.
Karena dengan kita memerhatikan apa yang di presentasikan akan berpengaruh
terhadap orang yang berpresentasi seperti orang tersebut merasa optimis,
percaya diri, atau bangga dengan apa yang di presentasikannya.
2. Tuliskan aktivitas
tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja sebagai sarjana Teknik Industri (beri
5 contoh dan analisa)
a . Menunda
pekerjaan
Semakin
pekerjaan tersebut ditunda maka akan semakin menumpuk memakan banyak waktu
penyelesaian, tenaga, dan biaya tambahan. Sehingga sebagai sarjana teknik
industri menunda pekerjaan merupakan hal yang tidak ber-ETIKA karena selain
merugikan diri sendiri juga dapat merugikan orang lain.
b . Membawa
masalah pribadi ke dalam pekerjaan
Permasalahan
pribadi tidak dapat dikaitkan dengan pekerjaan. Karena tidak semua orang perlu
tahu masalah apa yang terjadi pada anda ataupun tidak semua orang dapat
membantu menyelesaikan masalah yang anda hadapi. Ketika permasalahan tersebut
dibawa ke dalam pekerjaan akan menjadikan beban bagi orang lain dan orang lain
dapat menganggap anda sebagai sarjana teknik industri yang tidak profesional
dan tidak ber-ETIKA.
c . Memilih-milih
pekerjaan
Pekerjaan
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan dan pekerjaan
tersebut waktu penyelesaian, tingkat kesulitan serta hasil dari pekerjaan
tersebut berbeda-beda dalam pengerjaannya. Sebagai seorang sarjana teknik
industri yang ber-ETIKA tidak boleh memilih-milih pekerjaan dengan alasan
apapun sebab hal tersebut sangat tidak profesional dan tidak ber-ETIKA.
Memilih-milih pekerjaan sama saja dengan tidak bertanggung jawab dengan jabatan
yang dimiliki. Sehingga hal tersebut dapat membuat kepercayaan orang lain
terhadap dirinya menurun sehingga orang lain jadi malas juga untuk bekerja
sama.
d . Korupsi
waktu atau dana
Banyak
orang yang meremehkan waktu kerja dan sisa dana yang tersisa dalam pekerjaan.
Meremehkan waktu dengan datang terlambat dan sisa dana yang ada “digelapkan”
dengan membuat laporan keuangan palsu. Seorang sarjana teknik industri yang
ber-ETIKA tidak akan melakukan hal semacam itu. Selain merugikan diri sendiri,
juga dapat merugikan orang lain seperti keluarga sendiri. Keterlambatan
kedatangan memiliki batas wajar dan penggunaan sisa dana ada laporannya bahwa
dana tersebut dipergunakan untuk apa saja.
e . Mendiskriminasikan
rekan kerja
Lingkungan
pekerjaan terdiri dari orang-orang yang memilki tingkat pendidikan yang
berbeda-beda. Namun bukan berarti kinerja rekan kerja kita tersebut ditentukan
berdasarkan tingkat pendidikannya. Sebagai sarjana teknik industri
mendiskriminasikan rekan kerja entah itu berdasarkan tingkat pendidikannya,
golongannya, asalnya, dan lain-lain yang dapat menimbulkan masalah perbedaan. Karena
ketika kita sudah memasuki lingkungan pekerjaan berarti kita sudah setuju untuk
bekerja sama dengan menghiraukan perbedaan yang dimiliki oleh individu
masing-masing.
3. Jelaskan pentingnya
memahami etika profesi untuk sarjana Teknik Industri.
Seorang sarjana teknik industri memiliki peranan penting
dalam memahami etika profesi. Etika profesi merupakan sikap etis mengenai moral
atau norma dasar yang dilakukan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebagai
pengemban profesi. Prospek kerja sebagai sarjana teknik industri antara lain
sebagai pengembang system manajemen kualitas, pengelolaan sumber daya manusia
dan distribusi, market research, pemasangan
sistem informasi, konsultan proyek, dan masih banyak lagi. Profesi-profesi
tersebut harus diimbangi dengan etika yang telah ditetapkan atau disepakati
pada lingkup kerja tertentu. Menjaga etika profesi sangatlah perlu berfungsi
untuk menjaga reputasi profesi terhadap klien atau masyarakat. Bertanggung
jawab terhadap proses dan hasil kerja dengan kompetensi yang dimiliki serta
menghormati kerahasiaan informasi sesuai dengan perjanjian ke klien. Sehingga
kebutuhan klien terpenuhi dan reputasi profesi tetap terjaga dengan baik.
4. Jelaskan dan uraikan
organisasi profesi yang relevan untuk Prodi Teknik Industri selain PII.
APTI
(Asosiasi Profesi Teknik Indonesia) merupakan organisasi profesi yang
menghimpun tenaga ahli di bidang teknik. APTI didirikan pada tanggal 28 Oktober
2013 di Semarang. Maksud dari di dirikannya APTI adalah:
1. Memupuk
Profesionalisme dan semangat persatuan Nasional dalam mendarmabaktikan
kompetensi keilmuan yang dimiliki untuk kepentingan Bangsa dan Negara.
2. Mendorong
Profesionalitas dalam penguasaan, pengembangan, pemanfaatan ilmu engetahuandan
Teknologi utuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan umat manusia.
Kemudian
APTI juga memiliki tujuan untuk:
1. Mengembangkan
Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai kebutuhan kompetensi Tenaga Ahli Teknik.
2. Membangun
profesionalisme dan Etika Keteknikan bagi seluruh anggotanya.
3. Menjalin
kerjasama,publikasi dan pengembangan organisasi.
Tugas
dan fungsi yang dimiliki oleh APTI antara lain:
1. Menjalin
kerjasama dengan Pemerintah melalui Kementrian terkait dalam rangka pelaksanaan
regulasi dibidang Teknik.
2. Menjalin
kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dalam rangka
pengembangan APTI dan anggotanya.
3. Menjalin
kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam rangka pengembangan kurikulum,riset,pendidikan
dan pelatihan.
4. Menjalin
kerjasama dengan Badan Usaha Bidang Teknikdan Asosiasinya dalam rangka membantu
pengembangan Sumber daya Manusia .
5. Menjalin
kerjasama dengan Asosiasi Profesi lain dalam rangka melaksanakan maksud dan
tujuan APTI.
Sumber:
http://www.aptindonesia.org/
No comments:
Post a Comment