March 6, 2017

ETIKA PROFESI: TUGAS 1


1. Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa)
a .     Mengenakan pakaian terbuka di lingkungan pondok pesantren
Lingkungan pondok pesantren merupakan lingkungan khusus, dimana setiap orang yang memasuki kawasan tersebut paling tidak menyadari untuk mengenakan pakaian yang tertutup. Sebab lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang terdiri dari mayoritas beragama muslim. Tanpa membedakan agama yang dianut, tetap saja orang tersebut jika berkunjung ke pondok pesantren seharusnya mengenakan pakaian tertutup sebagai tanda orang tersebut ber-ETIKA dan menghormati pemeluk agama islam.
b .     Membuka tas orang tanpa izin
Tas merupakan tempat bagi orang-orang untuk menyimpan barang-barang berharganya seperti dompet, ponsel, file, dan masih banyak lagi. Bagi sebagian orang barang tersebut sangat pribadi dan tidak sembarang orang dapat melihatnya meskipun itu orang terdekat. Terkadang membuka tas orang tanpa izin dapat di sengaja maupun tidak seperti ada urusan mendesak yang kondisinya terpaksa tas tersebut harus dibuka. Meski demikian tetap saja sebagai orang yang ber-ETIKA dan menghargai atas kerahasiaan orang tersebut, harus izin terlebih dahulu dengan cara apapun.
c .      Memaki orang lain di depan umum
Menyelesaikan permasalahan dengan memaki seseorang maupun kelompok tidak boleh dilakukan di depan umum karena dapat melukai harga diri orang tersebut. Jika memang ingin menyelesaikan permasalahan sebaiknya dilakukan di dalam ruangan atau di lingkungan pribadi yang tidak semua orang dapat melihatnya. Dengan demikian hal tersebut diaggap hal ber-ETIKA dalam bersosial.
d .     Berciuman di depan umum
Pasangan yang sudah sah maupun tidak secara hukum atau agama sebaiknya tidak berciuman apalagi melakukan hal senonok di depan umum. Sebab negara Indonesia kebanyakan mayoritas orang muslim yang menganggap hal tersebut adalah “tabu” untuk dilakukan tidak seperti di luar negeri sana yang mayoritas kebanyakan orang non-muslim. Sehingga hal tersebut dianggap tidak ber-ETIKA karena tidak menghargai kebijakan orang muslim di Indonesia.
e .     Bersikap acuh terhadap orang yang sedang melakukan presentasi
Ketika ada seseorang maupun kelompok yang melakukan presentasi pasti ada beberapa orang yang memerhatikan presentasi tersebut disebut sebagai penonton atau hadirin. Namun sebagai penonton terkadang suka sibuk sendiri dengan kata lain tidak memerhatikan apa yang di presentasikan atau bersikap acuh. Sikap tidak menghargai usaha orang tersebut dianggap tidak ber-ETIKA dalam bersosialisasi. Karena dengan kita memerhatikan apa yang di presentasikan akan berpengaruh terhadap orang yang berpresentasi seperti orang tersebut merasa optimis, percaya diri, atau bangga dengan apa yang di presentasikannya.

2. Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja sebagai sarjana Teknik Industri (beri 5 contoh dan analisa)
a .      Menunda pekerjaan
Semakin pekerjaan tersebut ditunda maka akan semakin menumpuk memakan banyak waktu penyelesaian, tenaga, dan biaya tambahan. Sehingga sebagai sarjana teknik industri menunda pekerjaan merupakan hal yang tidak ber-ETIKA karena selain merugikan diri sendiri juga dapat merugikan orang lain.
b .     Membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan
Permasalahan pribadi tidak dapat dikaitkan dengan pekerjaan. Karena tidak semua orang perlu tahu masalah apa yang terjadi pada anda ataupun tidak semua orang dapat membantu menyelesaikan masalah yang anda hadapi. Ketika permasalahan tersebut dibawa ke dalam pekerjaan akan menjadikan beban bagi orang lain dan orang lain dapat menganggap anda sebagai sarjana teknik industri yang tidak profesional dan tidak ber-ETIKA.
c .      Memilih-milih pekerjaan
Pekerjaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan dan pekerjaan tersebut waktu penyelesaian, tingkat kesulitan serta hasil dari pekerjaan tersebut berbeda-beda dalam pengerjaannya. Sebagai seorang sarjana teknik industri yang ber-ETIKA tidak boleh memilih-milih pekerjaan dengan alasan apapun sebab hal tersebut sangat tidak profesional dan tidak ber-ETIKA. Memilih-milih pekerjaan sama saja dengan tidak bertanggung jawab dengan jabatan yang dimiliki. Sehingga hal tersebut dapat membuat kepercayaan orang lain terhadap dirinya menurun sehingga orang lain jadi malas juga untuk bekerja sama.
d .     Korupsi waktu atau dana
Banyak orang yang meremehkan waktu kerja dan sisa dana yang tersisa dalam pekerjaan. Meremehkan waktu dengan datang terlambat dan sisa dana yang ada “digelapkan” dengan membuat laporan keuangan palsu. Seorang sarjana teknik industri yang ber-ETIKA tidak akan melakukan hal semacam itu. Selain merugikan diri sendiri, juga dapat merugikan orang lain seperti keluarga sendiri. Keterlambatan kedatangan memiliki batas wajar dan penggunaan sisa dana ada laporannya bahwa dana tersebut dipergunakan untuk apa saja.
e .      Mendiskriminasikan rekan kerja
Lingkungan pekerjaan terdiri dari orang-orang yang memilki tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Namun bukan berarti kinerja rekan kerja kita tersebut ditentukan berdasarkan tingkat pendidikannya. Sebagai sarjana teknik industri mendiskriminasikan rekan kerja entah itu berdasarkan tingkat pendidikannya, golongannya, asalnya, dan lain-lain yang dapat menimbulkan masalah perbedaan. Karena ketika kita sudah memasuki lingkungan pekerjaan berarti kita sudah setuju untuk bekerja sama dengan menghiraukan perbedaan yang dimiliki oleh individu masing-masing.

3. Jelaskan pentingnya memahami etika profesi untuk sarjana Teknik Industri.
         Seorang sarjana teknik industri memiliki peranan penting dalam memahami etika profesi. Etika profesi merupakan sikap etis mengenai moral atau norma dasar yang dilakukan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebagai pengemban profesi. Prospek kerja sebagai sarjana teknik industri antara lain sebagai pengembang system manajemen kualitas, pengelolaan sumber daya manusia dan distribusi, market research, pemasangan sistem informasi, konsultan proyek, dan masih banyak lagi. Profesi-profesi tersebut harus diimbangi dengan etika yang telah ditetapkan atau disepakati pada lingkup kerja tertentu. Menjaga etika profesi sangatlah perlu berfungsi untuk menjaga reputasi profesi terhadap klien atau masyarakat. Bertanggung jawab terhadap proses dan hasil kerja dengan kompetensi yang dimiliki serta menghormati kerahasiaan informasi sesuai dengan perjanjian ke klien. Sehingga kebutuhan klien terpenuhi dan reputasi profesi tetap terjaga dengan baik.

4. Jelaskan dan uraikan organisasi profesi yang relevan untuk Prodi Teknik Industri selain PII.
APTI (Asosiasi Profesi Teknik Indonesia) merupakan organisasi profesi yang menghimpun tenaga ahli di bidang teknik. APTI didirikan pada tanggal 28 Oktober 2013 di Semarang. Maksud dari di dirikannya APTI adalah:
1.  Memupuk Profesionalisme dan semangat persatuan Nasional dalam mendarmabaktikan kompetensi keilmuan yang dimiliki untuk kepentingan Bangsa dan Negara.
2. Mendorong Profesionalitas dalam penguasaan, pengembangan, pemanfaatan ilmu engetahuandan Teknologi utuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan umat manusia.
Kemudian APTI juga memiliki tujuan untuk:
1.    Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai kebutuhan kompetensi Tenaga Ahli Teknik.
2.      Membangun profesionalisme dan Etika Keteknikan bagi seluruh anggotanya.
3.      Menjalin kerjasama,publikasi dan pengembangan organisasi.
Tugas dan fungsi yang dimiliki oleh APTI antara lain:
1.      Menjalin kerjasama dengan Pemerintah melalui Kementrian terkait dalam rangka pelaksanaan regulasi dibidang Teknik.
2.    Menjalin kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dalam rangka pengembangan APTI dan anggotanya.
3. Menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam rangka pengembangan kurikulum,riset,pendidikan dan pelatihan.
4.  Menjalin kerjasama dengan Badan Usaha Bidang Teknikdan Asosiasinya dalam rangka membantu pengembangan Sumber daya Manusia .
5.   Menjalin kerjasama dengan Asosiasi Profesi lain dalam rangka melaksanakan maksud dan tujuan APTI.
Sumber: http://www.aptindonesia.org/

No comments:

Post a Comment