December 27, 2013

ESAI (tugas 8) : Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja

Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia adalah sesuatu yang sangat berharga dan dihargai. Fungsi dan kedudukan dari bahasa Indonesia itu sendiri adalah sebagai alat pemersatu berbagai suku, ras, dan agama bagi masyarakat di Indonesia yang beraneka ragam. Setiap masyarakat yang begitu menjunjung nilai adat dan bahasa daerahnya itu masing-masing disatukan dan disamakan derajatnya dalam sebuah bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia serta memandang akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, maka setiap masyarakat di Indonesia bersedia menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Selain itu, fungsi dari bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa pemula yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi yang tidak bisa menggunakan bahasa daerah.
Belakangan ini, perkembang bahasa Indonesia bersamaan dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, hal ini mendorong banyak orang untuk saling berkomunikasi dan terhubung dengan mudah serta cepat meskipun terpisah dengan jarak yang jauh. Rata-rata pengguna teknologi paling banyak di Indonesia adalah dari kalangan remaja sehingga secara tidak langsung terdapat dampak-dampak yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap penggunaan bahasa khususnya bahasa Indonesia. Remaja sekarang cenderung untuk tidak menggunakan bahasa Indonesia melainkan menggunakan bahasa yang mereka sebut dengan nama bahasa “gaul”.
Bahasa “gaul” ini sering mereka gunakan dalam kegiatan mereka sehari-hari. Ketika sedang membuat pesan singkat lewat handphone atau saat terlfon mereka sering menggunakan kata-kata yang tidak biasa, contohnya “trus gue harus musti bilang wow gitu” atau “maksud L?”. Bagi kalangan remaja ini sudah biasa, tapi bagi masyarakat lain yang baru mendengar kata-kata seperti di atas yang mereka tidak tahu apa arti kalimat tersebut. Contoh lainnnya adalah ketika sedang menggunakan layanan media sosial misalnya facebook dan twitter, para remaja sering menggunakan kata-kata yangn asing bagi masyarakat luas. Baik dalam mengubah status mereka dalam facebook dan update tweet, saling memberikan komentar atau pun berbincang-bincang lewat fasilitas chat yang ada di facebook, seperti: cekidot, btw, otw, ogt, wdyt, fyi, dan masih banyak lagi.
Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari bukti dari bagaimana munculnya bahasa-bahasa baru dalam bahasa Indonesia yang di buat oleh para remaja. Bahasa yang menurut pandangan mereka lebih mudah diucapkan dan mudah dimengerti oleh mereka. Belum lagi dengan bahasa “gaul” yang di lontarkan para komedian-komedian tanah air yang sering ditayangan di stasiun-stasiun televisi sebagai acara hiburan masyarakat.  Contohnya saja perkataan Sule, Andre Taulani, Sapri, dan Wendi Cagur yang sering dilontarkan mereka dalam acara Opera Van Java, YKS, dan Pedbukers yang sering ditayangkan disalah satu stasiun televisi, yaitu “loe… gue…n” yang tentunya mengundang tawa para penonton OVJ dan masih banyak lagi.
Bahasa  di atas tidak hanya dipergunakan di dunia maya, melainkan juga digunakan dalam pergaulan mereka sehari-hari dengan sesama remaja. Hal ini sudah menjadi trend dan gaya hidup para remaja yang sering disebut juga sebagai ABG atau Anak Baru Gede. Mereka sering berbincang-bincang sesama remaja di tempat-tempat tertentu dengan menggunakan bahasa-bahasa yang kata mereka disebut sebagai bahasa “gaul”. Fakta ini semakin memberikan peringatan bagi terpeliharanya bahasa Indonesia yang adalah bahasa pemersatu bangsa Indonesia dari keanekaragaman dan kekayaan suku yang ada di bumi pertiwi ini.

Hal ini merupakan pekerjaan rumah bersama seluruh masyarakat Indonesia agar terus melestarikan bahasa pemersatu ini, sehingga bahasa Indonesia tidak dipandang remeh oleh sebagian orang, melainkan dihargai, dihormati, serta dipergunakan dengan sebaik mungkin. Jika remaja sudah menghargai dan menggunakan bahasa Indonesia lebih baik lagi, bukan tidak mungkin bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris.

No comments:

Post a Comment